Sunday, January 9, 2011

Filosofi KI 4 : Be a Model ? So Whaaat ??


1.       Mata Kuliah                        : Praktikum Keterampilan Interpersonal
2.       Waktu Pelaksanaan             : Kamis, 14 Oktober 2010
3.       Pukul                                   : 15.15 – 18.05
4.       Nama Permainan                 : 1. Be a Consultant
                  2. Fashion Show



Penjelasan :
Praktikum Keterampilan Interpersonal kali ini, agak sedikit berbeda, karena kita menerima tamu dari para dosen Universitas Kristen Duta Wacana yang khusus dating ke SI ITS untuk menyaksikan mata kuliah Keterampilan Interpersonal. Sungguh ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi jurusan kita karena menurut perwakilan dosen yang berbicara di podium, mata kuliah ini adalah sangat langka di seluruh Universitas di Indonesia. Mereka begitu kagum karena ternyata ITS khususnya jurusan Sistem Informasi paham betul makna dari sebuah pengembangan soft skill untuk kehidupan ke depan.

Praktium ini menggiring kita untuk bias menjadi seorang konsultan yang baik. Di mana kita harus bisa mendengarkan segala bentuk ungkapan baik itu dalam bentuk sebuah kebahagiaan atau sebuah masalah orang yang ada di sekitar kita. 

Praktikum kali ini diawali dengan penampilan yel dari masing-masing kelompok. Di mana mereka menampilkan sebuah karya-karya yang unik, kreatif dan bisa memotivasi kelompok mereka sendiri. Masing-masing kelompok berusaha menampilkan sesuatu yang bisa membangkitkan semangat dan juga memanaskan suasana Praktikum Keterampilan Interpersonal saat itu.

Menurut saya, kegiatan ini memiliki filosofi tersendiri. Di mulai ketika kita mengadakan perundingan untuk membuat yel, berlatih, menampilkan atau mempresentasikan di depan kelompok lain, hingga seruan-seruan yang bisa mengobarkan semangat siapapun yang melihatnya.




Ketika kita mengadakan perundingan untuk kedua kalinya tentang yel-yel apa yang akan ditampilkan kembali, sebenarnya kita dituntut untuk bisa lebih kreatif dan inovatif dalam menampilkan sebuah karya. Di mana kita terdorong untuk membuat yel yang belum pernah ditampilkan karena ada sebuah kecenderungan kita menghindari kebosanan dari penonton yang melihatnya.

Pada saat berlatih, kita dituntut untuk bisa tetap menjaga kekompakan dan semangat, agar penampilan kita tetap optimal. Ketika tampil di depan teman-teman, rasa percaya diri akan dibangun dengan cukup tinggi karena mau tidak mau kita harus menampilkan sesuatu yang terbaik demi nama baik kelompok kita masing-masing. Hal ini lah yang menjadi point terpenting dan sangat positif untuk perkembangan jiwa kita khususnya sebagai mahasiswa.

Yel-yel cenderung mengandung bahasa atau kata-kata yang bermakna tinggi dan bisa mengobarkan semangat baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, dengan melontarkan yel-yel secara tidak langsung itulah pencerminan diri kita dan harapan untuk kelompok kita untuk terus menjadi yang terbaik.

Setelah penampilan yel-yel dari masing-maing kelompok, kegiatan selanjutnya adalah permainan atau games yang dipandu oleh kakak asisten praktikum.

1.     Be a Consultant
Pada permainan kali ini, kami bergabung bersama kelompok kami masing-masing dan saling berpasangan dengan teman satu kelompok. Di sini kami diminta untuk bisa mendengarkan keluh kesah, ungkapan dan masalah yang dihadapi teman kami tentang hambatan pada saat masa perkuliahan. Selain mendengarkan, kami juga dituntut untuk bisa memberikan sebuah solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Terlebih, kami juga harus bisa memberikan motivasi untuk membangun semangat dan mencerahkan suasana hati teman kita yang kesusahan.

Ternyata, masalah perkuliahan yang dihadapi oleh kebanyakan orang sama seperti yang kita hadapi juga. Rasa malas, mengantuk pada saat di kelas, dan sulit membagi waktu dengan baik adalah 3 masalah utama rata-rata kebanyakan orang. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian



Moral Value :
Ada beberapa nilai moral yang dapat kita petik dari permainan ini. Mendengarkan. Menjadi seorang pendengar yang baik bukanlah suatu hal yang mudah. Ketika kita dituntut untuk mendengarkan keluh kesah atau masalah partner kita terus-menerus tanpa diberinya kesempatan berbicara untuk diri kita sendiri akan membuat kita menjadi jenuh dan bosan. Inilah saat di mana kita dilatih untuk tidak hanya bisa berbicara terus menerus, tetapi juga mendengarkan. Karena menjadi seorang pendengar yang baik akan jauh lebih sulit dianding menjadi seorang pembicara yang baik.

Memberikan solusi. Hal ini tidak mudah, karena pada posisi kali ini, masalah yang diutarakan oleh partner kita adalah masalah yang menimpa diri kita sendiri juga. Oleh karena itu kita dituntut untuk bisa mengembangkan pikiran agar bisa menciptakan solusi untuk orang lain dan diri sendiri. Terkadang berbicara memang lebih mudah dibanding melakukan. Di saat inilah kita harus bisa membuktikan bahwa kita bisa menjadi seorang konsultan yang bertanggung jawab, di mana kita tidak hanya bisa berbicara saja tetapi juga melakukan tindakan yang sesuai dengan apa yang kita bicarakan.

Bisa mengerti permasalahan seorang teman adalah sangat menyenangkan. Secara tidak langsung kita telah terbentuk menjadi seseorang yang peduli kepada perasaan orang lain. Kita dibentuk menjadi pribadi yang bisa menempatkan diri dengan baik , tidak apatis atau pun acuh tak acuh.

2.     Fashion Show

Menurut saya, permainan ini sangat menarik. Di mana bagi teman-teman yang bercita-cita sebagai model maupun desainer bisa diekspresikan secara total pada permainan ini. Overview dari permainan ini adalah, dari masing-masing kelompok dipilih satu mahasiswa dan satu mahasiswi yang akan mempresentasikan hasil karya kelompoknya dan juga beraksi di atas panggung untuk model pakaian yang mereka buat. Selain itu dipilih pula satu orang desainer yang bertugas untuk merancang konsep serta pakaian apa yang akan mereka rancang.


Hanya dengan bermodalkan kertas warna-warni, koran, gunting, lem dan isolasi, kami membuat pakaian yang akan menjadi icon dari kelompok kami. Pada saat proses pembuatan, waktu yang diberikan hanyalah 15 menit. Oleh karena itu semua anggota kelompok ikut membuat dan mendandani sang model yang akan mewakili kelompok mereka.

Setelah 15 menit berlalu, tibalah saatnya untuk memeragakan pakaian yang telah mereka buat di atas panggung. Banyak konsep unik yang dsajikan oleh kelompok-kelompok tersebut. Presentasi dilakukan oleh seorang desainer dari masing-masing kelompok. Desainer menjelaskan tentang konsep apa yang mereka angkat dan apa makna dari pakaian yang mereka buat. 

Yang menarik, akan dipilih satu peragawan atau peragawati terbaik oleh dewan juri, dan pada kali ini yang bertindak sebagai dewan juri adalah para tamu dari UKDW. Maka terpilihlah satu orang peragawati terbaik pada hari itu.

Moral Value :
Dibutuhkan kesediaan dan kesadaran dari anggota kelompok, siapa yang bersedia untuk menjadi model dan desainer yang akan mewakili kelompoknya. Ketika mengadakan pemilihan, maka kita akan berusaha untuk menilai secara objektif dan hal ini juga tergantung dengan kesediaan dari pribadi masing-masing.

Pada saat proses pembuatan, hal yang sangat menonjol di sini adalah kerja sama tim. Di mana kita sebagai satu kelompok yang akan menampilkan karya yang akan menjadi icon bagi kelompoknya masing-masing. Membuat suatu karya tanpa perencanaan ide yang kurang matang adalah sangat sulit. Namun, pada kondisi ini kita dituntut untuk bisa bekerja cepat dan berlatih untuk bisa memutuskan sesuatu hal dengan cepat dan tepat karena diburu oleh waktu yang mendesak.

Ketika tampil di atas panggung, perlu adanya rasa percaya diri yang tinggi untuk bisa menampilkan sesuatu yang terbaik bagi kelompoknya. Hal ini sangat merangsang daya kreativitas kita di mana kita harus menampilkan suatu karya yang unik, kreatif dan inovatif.

Begitu juga pada saat desainer melakukan presentasi, sebagai seorang desainer yang baik, hendaknya harus memperhatikan cara-cara berpresentasi yang baik dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di sini kami diajarkan bahwa menjadi desainer adalah harus bisa selalu up to date akan informasi dan mereka yang menjadi desainer hendaknya bisa berkomunikasi dengan baik di depan publik.
Menurut saya, walaupun praktikum kali ini hanya terdiri dari dua buah permainan saja, tetapi ini adalah praktikum yang sangat berkesan dan menyenangkan.

No comments:

Post a Comment