Wednesday, December 22, 2010

Rakyat Indonesia Suka Cinta Satu Malam

“Garuda di dadaku, Garuda Kebanggaanku, Ku yakin hari ini, pasti menang…”

Beberapa pekan ini, lagu tersebut sudah tidak asing lagi di telinga kita. Mulai dari stasiun televise, radio, lagu-lagu di pusat perbelanjaan dan tempat umum lainnya, lagu ini menjadi sangat familiar dalam kehidupan kita.

Lagu ini memiliki makna yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia saat ini. Semua kalangan umur pun menyanyikannya. Mulai dari anak-anak kecil, para ABG (Anak Baru Gede = remaja), para mahasiswa, para eksekutif muda, businessman, pengamen jalanan, hingga artis-artis terkenal ibukota pun mulai hafal dan menyanyikan lagu yang dipopulerkan oleh sebuah band beraliran punk-rock tanah air ini.


Tidak sedikit masyarakat kita yang menyerukan yel-yel Indonesia di setiap kegiatannya. Bahkan hampir dalam setiap live show di televisi, yel-yel ini semakin sering dikumandangkan dengan penuh semangat.

Para pedagang kaos Tim Nasional Indonesia pun mulai kelabakan, karena persediaan produksi mereka telah kurang dari permintaan pasar. Semua warga Indonesia seakan-akan ingin mempunyai kaos TimNas Sepak Bola Indonesia.

Jika kita lihat di beberapa stasiun televisi yang berkonsentrasi terhadap acara pemberitaan, maka kita akan selalu disuguhi berita-berita mengenai perkembangan Tim Nas Sepak Bola kita. Mulai dari bagaimana latihan mereka, bagaimana perkembangan kinerja mereka, bagaimana cara mereka menumpas lawan-lawan mereka, siapakah pahlawan TimNas kita, pelatih timnas kita, hingga berita-berita tentang bonus yang akan diberikan oleh pemerintah dan PSSI (Persatuan Sepak Bola Se-luruh Indonesia) kepada Tim Nasional kita.

“Televisi serasa milik Tim Nas deh,” ujar teman saya.

Itulah euphoria rakyat Indonesia dalam menyambut kemenangan TimNas kita di perebutan Piala AFF 2010 ini.

Seakan-seakan masyarakat Indoenesia mendadak mencintai Negara ini secara berlebihan.

Seakan-akan rakyat Indonesia mengabdikan seluruh jiwa dan raganya untuk tanah air tercinta.

Ketika kita lihat di acara-acara berita di televisi, ketika para reporter turun ke jalan untuk mewawancarai masyarakat, hampir semua masyarakat berkata demikian,

“Hidup Indonesia, kita yakin Indonesia pasti menang !”

Atau seperti ini,

“Indonesia pasti hebat ! Kita yakin Indonesia jadi juara !”

Padahal jika kita lihat di berita-berita televisi sebelum ajang Piala AFF ini dilaksanakan, hampir setiap warga sering berkeluh kesah terhadap negeri ini. Seakan-akan mereka sangat menyesal telah terlahir di negeri ini.

“Kapan sih, Indonesia bisa maju ?”

Atau yang lebih parah,

“Indonesia parah banget deh, ih sumpah gue malu jadi orang Indonesia.”

Kejadian ini memang sangat bertolak belakang. Di mana, masyarakat kita mengalami perubahan secara mendadak menjadi jatuh cinta setengah mati kepada Indonesia. Padahal ketika kita amati sebelum adanya Piala AFF ini, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menyesal bahwa mereka dilahirkan di bumi Indonesia.

Ironis.

Ternyata masyarakat kita adalah masyarakat yang bertipe “Cinta Satu Malam”, alias cinta hanya sesaat saja. Mungkin bukan menjadi hal yang aneh, ketika nanti setelah ajang Piala AFF berakhir, masyarakat kita tidak lagi mengobarkan nama Indonesia di mana-mana, tidak lagi memakai kaos timnas kebanggaan mereka, dan tidak lagi bangga secara berlebihan menjadi bangsa Indonesia.

Harapan saya, dengan adanya ajang seperti ini, bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dalam setiap jiwa individu Indonesia. Masyarakat menjadi tersadar, bahwa kita adalah satu. Tidak ada lagi bonek, viking, aremania, jackmania dan lain-lain.

Yang ada hanyalah Indonesia.

Semoga.

No comments:

Post a Comment