Wednesday, December 22, 2010

Bagaimana Rasanya Ketika Dunia Anda menjadi Hitam ?

Itulah yang menyadarkan saya, bahwa nikmat Tuhan adalah sangat berharga.

Praktikum kali ini agak berbeda. Di mana biasanya, kita melaksanakan praktikum di Plaza Garden Sistem Informasi  ITS, namun kali ini kita melakukan praktikum di sebuah yayasan. Yayasan ini diperuntukkan bagi anak-anak tuna netra yang menderita cacat dalam masalah penglihatan. Praktikum kali ini tidak hanya memberikan feedback positif bagi kami, para praktikan, tetapi juga memberikan dampak yang sangat besar bagi anak-anak SMP Luar Biasa di yayasan ini.

Mengapa bisa ?
           
            Dengan kedatangan kami, sebenarnya telah memberikan semangat baru bagi anak-anak di sana. Mungkin memang kami tidak melakukan apa-apa. Tetapi dengan adanya kunjungan ini, akan membuat anak-anak di sana merasa bahwa mereka diperhatikan.

Bahwa mereka masih bagian dari masyarakat yang berperan mengembangkan lingkungannya.


Kedatangan kami disambut dengan sangat meriah oleh permainan ansamble music dari anak-anak SMPLB ini. Instrumen yang mereka gunakan sangat sederhana, yaitu sebuah keyboard dan beberapa angklung. Namun, ketika dimainkan dan dikolaborasikan satu sama lain, menghasilkan suatu pertunjukkan yang amat luar biasa.

Mereka membawakan beberapa lagu, dan salah satu penampilan mereka yang paling menakjubkan adalah ketika mereka membawakan lagu Jangan Menyerah yang dipopulerkan oleh grup band D’Massive. Penampilan ini nampak sangat berbeda, karena mereka membawakannya dengan seorang vokalis yang merupakan anak SMPLB dengan suara yang sangat indah.

Tidak sedikit dari kami yang melihat dengan perasaan penuh haru hingga menitikkan air mata.

Dalam hati kami terus menerus berpikir, nikmat Tuhan manakah yang kami dustakan lagi ? Begitu banyak karunia Tuhan yang diberikan kepada kita, sehingga kita tumbuh menjadi manusia yang sempurna. Namun, yang jadi pertanyaannya adalah :

Sudahkah kita bersyukur ?

 Setelah upacara penyambutan yang juga diisi oleh sambutan dari ketua jurusan Sistem Informasi, Bapak Kholil, praktikum ini dilanjutkan dengan kegiatan game-game seperti praktikum biasanya. Namun perbedaannya adalah, dalam setiap kelompok kami, ditambah beberapa orang anak SMPLB, sehingga kami bisa berkenalan satu sama lain.

Secara otomatis, kami yang terbiasa ber-empati dengan orang lain, mulai bisa menjaga sikap baik dalam tutur kata maupun perbuatan kepada adik-adik kami dari yayasan ini. Mereka memang butuh perhatian khusus, namun mereka tidak butuh dikasihani. Yang mereka butuhkan adalah, diberikannya ruang kepada mereka untuk berekspresi dengan bebas, sama seperti teman-teman lainnya.

1.       Berkenalan dengan Lempar-Tangkap Bola
Kakak fasilitator mengajak kami berkenalan dengan menggunakan permainan lempar dan tangkap bola. Permainan ini memang sebelumnya pernah kami lakukan di awal pertemuan. Tetapi ini adalah sebuah permainan baru bagi adik-adik kami ini.

Yang berbeda, kali ini, kami tidak melempar dan menangkap bolanya, melainkan kami cukup berkata “Perkenalkan nama saya Anin, bola ini akan saya berikan kepada Rahma.” (sebagai contoh) dan kami hanya cukup dengan memberikannya saja ke orang yang dituju, tanpa melemparkannya.

Dalam permainan ini, terlihat bahwa adik-adik masih sangat malu-malu untuk berkenalan, namun lambat laun mereka mulai bisa beradaptasi dengan baik kepada kami.

Saya mengerti, mengapa kita harus memberikan bola tu dengan baik, bukan melemparkannya. Karena kita harus berempati kepada mereka. Bagaimana rasanya ketika kita menjadi mereka, dan kita tidak dapat menangkap bola lemparan teman-teman kita sendiri. Dan saya yakin, saya tidak akan setegar mereka.

2.       Bermain Tebak Karakter

Dalam permainan ini, kami diminta untuk berkenalan sambil mengucapkan karakter yang sangat menonjol dari dalam diri kita. Sebagai contoh, “Saya Anin, saya adalah sangat berisik.”

Setelah masing-masing berkenalan dengan menyebutkan karakternya satu per satu, salah satu dari kami diminta untuk maju ke depan untuk ditutup matanya. Mereka yang maju ke depan diminta untuk menebak salah satu teman yang telah dipilih oleh kakak fasilitator. Caranya adalah dengan menyebutkan karakterisitiknya seperti, “Apakah dia tinggi ?” atau “Apakah rambutnya beruban ?” seperti itu.

Menurut saya, dalam permainan ini, kami disadarkan untuk bisa bersyukur, bahwa nikmat Tuhan berupa penglihatan amatlah besar. Di mana kami yang penglihatannya sempurna tidak perlu menebak-nebak sesuatu yang ada di depan kami, seperti ketika mata kami ditutup menggunakan kain penutup mata.

Kami diajarkan untuk bisa merasakan perasaan mereka.

3.       Sharing and Caring

Dalam permainan ini, kami dibagi menjadi beberapa kelompok kecil berisi 3-4 orang. Di mana dalam setiap kelompok kecil ini, terdapat satu orang adik yayasan ini. Di sini kami bebas bertanya tentang apapun. Kami bisa sharing berbagai pengalaman yang kami punya.

Jujur, menurut saya ini adalah moment yang sangat mengena dalam praktikum kali ini. Kami bisa berekspresi secara bebas, adik kami pun juga bisa dengan leluasa bercerita tentang apapun. Kami semakin menyadari, bahwa hidup adalah perjuangan.

Ketika dihadapkan pada sebuah musibah, kita terjatuh dan terpuruk. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita akan terus berdiam dalam keterpurukan kita, atau justru kita akan bangkit dari semua ini ?

Walaupun mereka kecil dan berebeda umur cukup jauh dengan kami, tetapi sesungguhnya, mereka lah yang lebih kuat dari kami. Mereka yang lebih bisa bertahan dari kehidupan ini. Karena mereka bisa terus berkarya dengan segala kekurangan yang mereka miliki.

Tahukah ?

Sesungguhnya, yang benar-benar mendapatkan feedback positif adalah kami. Bukan adik-adik kami. Kami lah yang lebih banyak belajar kepada mereka. Kami lah yang tersadar bahwa nikmat Tuhan begitu besar. Kami lah yang malu, bahwa selama ini kami sering lupa untuk bersyukur.

Sebagai penutup acara, kami membawakan lagu Laskar Pelangi dengan tujuan memberikan semangat kepada adik-adik kami, bahwa mimpi adalah kunci segala kesuksesan. Dengan mimpi, kita bisa mewujudkan apapun yang terlihat tidak mungkin untuk kita raih.

Kami juga membawakan lagu Sempurna, di mana lagu ini kami berikan kepada adik-adik bahwa pada hakikatnya kesempurnaan adalah bukan melalui fisik, tetapi dengan hati.

Terima kasih.




No comments:

Post a Comment